Jenis Ternak Sapi Perah Terbaik Tahun 2022
Sebelum memulai usaha ternak sapi perah di tahun 2022, baca dulu jenis ternak sapi perah terbaik di sini.
1 July, 2022 by
Marketing

Berbeda dengan bisnis ternak sapi potong atau pedaging, jenis ternak sapi perah diternakan untuk memproduksi susu dengan harga per liternya berkisar Rp 6.500 – Rp 8.000. 


Menurut Kementrian Perindustrian, Indonesia setidaknya butuh 3,3 juta ton susu tiap tahunnya. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, jumlah populasi sapi perah Indonesia pada tahun 2017 sebanyak 544 791 ekor. 


Sapi perah dapat digembalakan oleh petani maupun dipelihara di dalam kandang secara komersial dalam usaha peternakan susu. Ukuran peternakan dan jumlah sapi perah dapat bervariasi tergantung luas kepemilikan lahan dan struktur sosial. 


Di Australia, jumlah kepemilikan sapi perah rata-rata 220 ekor per peternak. Di Inggris, terdapat dua juta ekor sapi perah dengan rata-rata kepemilikan 100 ekor. Di Amerika Serikat, jumlah kepemilikan sapi bervariasi antara selusin hingga 15.000 ekor. Sedangkan di Indonesia, kepemilikan sapi perah rata-rata hanya 4 ekor per peternak.


Peternakan sapi yang dijalankan di Indonesia sebagian besar merupakan peternakan berskala kecil dan masih dilakukan secara tradisional serta sangat minim teknologi. Peternak-peternak ini tersebut pada umumnya merupakan pekerjaan sampingan sebagai sebagai asuransi atau tabungan semata. Oleh karena itu banyak mereka yang berpikiran untuk bisnis sapi ternak tahun 2022 membutuhkan komunitas dan tips yang bisa ditemukan di banyak komunitas peternak milenial seperti di Ternaknesia.


Mengenal jenis-jenis sapi perah sangat penting. Tujuannya agar memahami karakteristiknya sehingga bisa memilih yang sesuai keinginan. Oleh karena itu sebelum memilih ternak sapi perah untuk bisnis kamu, kenali dulu jenisnya di bawah ini.



  1. Sapi Perah Friesian Holstein



Friesian Holstein atau FH merupakan sapi perah terpopuler di dunia yang berasal dari Negara Belanda. Sapi holstein berukuran besar dengan totol-totol warna hitam dan putih di sekujur tubuhnya. 


Untuk karakteristiknya, sapi holstein memiliki telinga hitam, kaki putih, dan ujung ekor yang putih. Di Indonesia sapi jenis Friesian Holstein ini dapat menghasilkan susu 20 liter/hari, tetapi rata-rata produksi 10 liter/hari atau 3.050 kg susu 1 kali masa laktasi. Sapi jantan jenis FH ini dapat mencapai berat badan 1.000 kg, dan berat badan ideal betina adalah 635 kg. Di Amerika sapi jenis FH ini dapat memproduksi lebih dari 7.000 kg susu dalam 1 kali masa laktasi.


Sapi perah Friesian Holstein memiliki kombinasi warna hitam-putih atau merah-putih. Performa fisiknya tinggi dan kokoh dengan ekor berbulu lebat. Sapi ini mempunyai kantung susu yang besar dan ambing sempurna.


Produksi susu sapi Friesian Holstein di Negara Belanda mencapai 20 liter per hari. Namun, di Indonesia produksinya hanya 10 liter per hari. Kandungan lemak dalam susu sapi Friesian Holstein tergolong rendah dengan warnanya yang kekuningan disertai butiran kecil.



    2. Sapi Perah Jersey


Sapi perah Jersey adalah jenis sapi perah kecil yang berasal dari Inggris dari Jersey, di Kepulauan Channel Inggris. Jeni ternak sapi perah ini adalah salah satu dari tiga jenis sapi perah yang berasal dari Pulau Channel, sapi perah yang lain adalah Alderney yang sekarang telah punah - dan Guernsey. 


Jenis ternak sapi perah ini sangatlah produktif karena jenis sapi perah ini dapat memberikan hasil perah susu lebih dari 10 kali berat mereka sendiri per laktasi. Susu yang dihasilkan jenis ternak sapi perah Jersey tinggi akan lemak dan memiliki warna yang kekuningan khas.


    3. Sapi Ayrshire


Nama Ayarshire diambil dari daerah asli jenis ternak sapi perah ini, yaitu Ayr di Skotlandia. Kawasan ini memiliki cuaca yang dingin, lembap, dan sedikit ditumbuhi rumput hijau. Namun, sapi Ayrshire bisa bertahan hidup dengan produksi susu 4000 liter per tahun.


Sapi Ayrshire memiliki warna tubuh kecoklatan, putih, dan kombinasi merah-putih. Bentuk tubuhnya besar, berekor panjang, dan punggungnya lurus. Karakter jenis ternak sapi perah Ayrshire, mereka mudah kaget jika didekati atau disentuh.



    4. Sapi Perah Guernsey


Terletak tidak jauh dari Pulau Jersey, sapi Guernsey tumbuh sempurna di daratan Guernsey. Kawasan ini pun memiliki padang rumput yang subur dan luas. Sapi Guernsey biasa digembalakan saat musim semi hingga musim panas.


Karakteristik fisik yang menonjol dari sapi ini, yaitu berwarna coklat muda dengan bercak putih. Ukuran tubuhnya pendek, berkepala panjang, dan tidak mempunyai otot. Bobot dewasa sapi guernsey antara 400-800 kg.


    5. Sapi Ongole


Sapi Ongole adalah jenis sapi potong asli yang berasal dari distrik Prakasam di negara bagian Andhra Pradesh di India. Jenis sapi potong ini mendapatkan namanya dari tempatnya berasal yaitu Ongole. 


Sapi ternak ini umumnya digunakan dalam adu banteng di Meksiko dan beberapa bagian Afrika Timur karena kekuatan dan agresivitasnya. Jenis sapi potong ini dulu juga berpartisipasi dalam adu banteng tradisional di Andhra Pradesh dan Tamil Nadu. 


Berat sapi potong Ongole yang betina adalah 432 hingga 455 kg. Selain diambil dagingnya, sapi Ongole juga menghasilkan susu. Hasil susu jenis sapi potong Ongole biasanya 600 kg hingga 2518 kg dengan periode laktasinya 279 hari.


Umumnya, peternak memanfaatkan sapi Ongole untuk diambil dagingnya alias ternak sapi potong. Tapi, siapa sangka, sapi ini juga menghasilkan susu dengan produksi maksimal 3.000 pound per masa laktasi. Meskipun produksi susunya tergolong sedikit, sapi Ongole kerap dipelihara sebagai sapi perah di India.



Jika kamu tertarik bisnis ternak sapi perah, baca tips khusus peternak lainnya di Sobaternak, aplikasi manajemen peternakan milenial dan gabung komunitasnya untuk berdiskusi dan menukar ide. Memudahkan kamu sebagai peternak dalam mengelola peternakan. Download aplikasinya nya di sini sekarang.


Start writing here...
Marketing 1 July, 2022
Share this post
Tags
Archive